DINAS Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menggelar diskusi bertajuk Enhancing Your Skill in Digital Marketing yang menjadi bagian dari sosialisasi Sertifikasi Profesi Digital Marketing Kota Bandung 2025.
Acara ini diadakan di Markas Bandung, Cisitu Indah, pada Jumat (22/11) dan dihadiri oleh lebih dari 25 peserta, termasuk pelaku bisnis dan profesional di bidang digital marketing.
Dalam sambutannya, Sub Koordinator Pengembangan Kreativitas Tradisi Disbudpar Kota Bandung, Yeti Kurniawati, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pelaku digital marketing di Bandung.
Baca juga: Di Pertemuan APEC, Menlu RI Sebut Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi
"Ini adalah langkah awal kami untuk memberikan sertifikat kepada pelaku digital marketing di Kota Bandung. Tidak hanya digital marketing, ke depan kami juga akan fasilitasi sertifikasi profesi lainnya," ujarnya.
Yeti berharap, melalui program ini, profesi-profesi baru dapat tumbuh dan membantu meningkatkan keterampilan masyarakat Bandung di berbagai bidang.
Sertifikasi: Kunci Sukses Karier Digital Marketing
Salah satu narasumber, Arius Friyansah, Digitalane Branding and Marketing Consultant, menekankan pentingnya sertifikasi dalam dunia kerja.
Baca juga: Pemerintah Dorong Digitalisasi 67 Juta UMKM untuk Tingkatkan Ekonomi Nasional
"Sertifikasi kini menjadi faktor penting dalam mendapatkan pekerjaan. Perusahaan lebih cenderung memilih kandidat yang sudah tersertifikasi," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa sertifikasi tidak hanya sebagai pembuktian keterampilan, tetapi juga sebagai validasi profesionalisme di bidang digital marketing.
Maya Nabila, anggota tim marketing dari Enclave, juga menambahkan bahwa sertifikasi membantu membuka jalan karier.
"Sertifikasi adalah titik awal yang krusial dalam membangun karier di dunia kerja. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki standar profesional yang diakui," ujar Maya.
Maya juga menggambarkan pentingnya sertifikasi dalam dunia kerja yang semakin kompetitif.
Strategi Digital Marketing: Konten Berkualitas Lebih Penting
Selain sertifikasi, Arius dan Maya juga berbagi wawasan tentang strategi digital marketing yang efektif.
Arius mengingatkan bahwa dalam branding, lebih baik fokus pada 15 konten yang tepat sasaran daripada membuat banyak konten yang tidak efektif.
"Konten harus sesuai dengan audiens dan memiliki nilai yang relevan dengan tujuan perusahaan," ujar Arius.
Maya Nabila pun berbagi pengalaman tentang transformasi strategi pemasaran di Enclave, yang semula mengandalkan relasi dan mitra institusi, kini beralih ke pemasaran digital.
"Setelah menggunakan platform digital seperti website dan iklan online, kami melihat peningkatan brand awareness yang signifikan," katanya.
Ikuti Tren dan Pahami Audiens: Kunci untuk Sukses
Kedua narasumber juga sepakat bahwa digital marketing membutuhkan pemahaman mendalam tentang audiens.
Baca juga: Pemkot Bandung Raih Lima Penghargaan di Festival Literasi Digital (Viral) 2024
Maya menekankan pentingnya mengikuti tren yang relevan dengan brand.
"Mengikuti tren viral bisa meningkatkan eksposur, tapi kita harus tetap selektif dan menjaga relevansi dengan audiens," tambahnya.
Selain itu, Maya juga mengingatkan pentingnya anggaran untuk promosi agar brand tetap dikenang oleh audiens.
"Anggaran promosi penting agar brand kita tetap hadir dalam ingatan audiens saat mereka membutuhkan produk atau layanan kita," jelasnya.
Platform Digital: Memahami Audiens yang Berbeda
Keduanya juga menekankan bahwa efektivitas promosi sangat bergantung pada platform yang digunakan.
"Pengguna Facebook biasanya berusia 40-an, sementara Gen-Z lebih banyak di Instagram dan TikTok. Penting untuk memahami audiens sebelum menjalankan kampanye di platform tertentu," kata Maya.
Dengan berbagai wawasan dan pengalaman yang dibagikan, acara ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi pelaku digital marketing di Bandung untuk memaksimalkan potensi mereka melalui sertifikasi dan penerapan strategi digital yang tepat.
Disbudpar Kota Bandung berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan keterampilan masyarakat dalam era digital.(Fajar Ramadan/SG-2)